Sinar,si pahlawan cilik.sosok sinar tidak berbeda jauh dengan anak desa pada umumnya.Gadis bertubuh kecil dangan potonfan rambut pendek itu terlihat polos,ceria,lincah,dan terus tersenyum.Dibalik kesederhanaan dan kepolosannya,anak keempat dari enam bersaudara kelas 1 SD 04 riso itu menyimpan kisah hidup yang luar biasa.ia masih belia,tetapi harus berjuang sendirian merawat ibunya yang mengalami kelumpuhan.Sinar dan ibunya,Murni,menempati rumah panggung yang berjarak sekitar 200 meter dari rumah warga lainnya .Rumah itu terbuat dari papan yang disekat menjadi dua kamar dan amat sederhana.Hanya kasur busa tipis yg kumal sebagai alas tidur.Di situ pula,Murni manghabiskan hari-harinya karena tak bisa berjalan.”setiap hari,sinar yang bersih-bersih bersih rumah,”kata perempuan berusia 32 tahun itu.Bagi murni,sinar adalah segalanya.kepada sinar pula hidupnya bergantung.semua pekerjaan rumah,mulai dari memasak,bersih-bersih,mengambil air dari sungai,mencuci pakaian,dan lainnya,dilakukan oleh gadis kecil ini.Hebatnya,meskipun disibukkan semua tugas-tugas itu,sinar tetap sekolah pada pagi hari,mengaji,dan bermain damgan teman sebayanya.Hal yang membuat ibunya kagum adalah sinar tidak pernah mengeluh.Sinar tetap telaten mengurus ibu dan rumahnya.karena banyaknya pekerjaan,terkadang ia terlambat datang ke sekolah.Bahkan,jika tahu ibunya agak tidak enak badan,tanpa disuruh,sepulang bermain atau ketila menjelang malam,sinar memijit-mijit kedua kaki ibunya yang semakin mengecil sambil berceloteh apa saja.”pokoknya,ia seolah tidak ingin melihat saya bersedih.ia berusaha selalu menyanangkan hati saya dengan caranya sendiri,”puji Murni. sebutkan kalimat utama yang terdapat pada cerita tersebut​

Posted on

Sinar,si pahlawan cilik.sosok sinar tidak berbeda jauh dengan anak desa pada umumnya.Gadis bertubuh kecil dangan potonfan rambut pendek itu terlihat polos,ceria,lincah,dan terus tersenyum.Dibalik kesederhanaan dan kepolosannya,anak keempat dari enam bersaudara kelas 1 SD 04 riso itu menyimpan kisah hidup yang luar biasa.ia masih belia,tetapi harus berjuang sendirian merawat ibunya yang mengalami kelumpuhan.Sinar dan ibunya,Murni,menempati rumah panggung yang berjarak sekitar 200 meter dari rumah warga lainnya .Rumah itu terbuat dari papan yang disekat menjadi dua kamar dan amat sederhana.Hanya kasur busa tipis yg kumal sebagai alas tidur.Di situ pula,Murni manghabiskan hari-harinya karena tak bisa berjalan.”setiap hari,sinar yang bersih-bersih bersih rumah,”kata perempuan berusia 32 tahun itu.Bagi murni,sinar adalah segalanya.kepada sinar pula hidupnya bergantung.semua pekerjaan rumah,mulai dari memasak,bersih-bersih,mengambil air dari sungai,mencuci pakaian,dan lainnya,dilakukan oleh gadis kecil ini.Hebatnya,meskipun disibukkan semua tugas-tugas itu,sinar tetap sekolah pada pagi hari,mengaji,dan bermain damgan teman sebayanya.Hal yang membuat ibunya kagum adalah sinar tidak pernah mengeluh.Sinar tetap telaten mengurus ibu dan rumahnya.karena banyaknya pekerjaan,terkadang ia terlambat datang ke sekolah.Bahkan,jika tahu ibunya agak tidak enak badan,tanpa disuruh,sepulang bermain atau ketila menjelang malam,sinar memijit-mijit kedua kaki ibunya yang semakin mengecil sambil berceloteh apa saja.”pokoknya,ia seolah tidak ingin melihat saya bersedih.ia berusaha selalu menyanangkan hati saya dengan caranya sendiri,”puji Murni. sebutkan kalimat utama yang terdapat pada cerita tersebut​

Sinar,si pahlawan cilik.sosok sinar tidak berbeda jauh dengan anak desa pada umumnya.

Penjelasan:

karena biasanya kalimat utama berada di awal bacaan