.Soekarno mengusulkan kelima sila menjadi trisila yang isi dari sosio nasionalis adalah..

Posted on

A. Nasionalisme dan demokrasi B. Nasionalisme dan kesejahteraan rakyat
C. Demokrasi dan kesejahteraan rakyat​

.Soekarno mengusulkan kelima sila menjadi trisila yang isi dari sosio nasionalis adalah..

~PPKN~

Soekarno mengusulkan kelima sila menjadi trisila yang isi dari sosio nasionalis adalah…

A. Nasionalisme dan demokrasi

B. Nasionalisme dan kesejahteraan rakyat

C. Demokrasi dan kesejahteraan rakyat. Jawaban (C).

Penjelasan:

Sosio-demokrasi merupakan kesatuan sila kerakyatan dan keadilan sosial. Ditambah dengan ketuhanan. Apa arti sosio di dalam nasionalisme dan demokrasi Soekarno? Apakah ia merujuk pada sosialisme atau bahkan komunisme? Tentu saja tidak.Dalam Sekali Lagi tentang Sosio-Nasionalisme dan Sosio-Demokrasi (1932), Soekarno mendefinisikan kata sosio sebagai masyarakat. Karena itu, yang ia maksud menjadi nasionalismemasyarakat dan demokrasimasyarakat. Lalu, apa makna masyarakat di sini? Masyarakat di sini diartikan Soekarno sebagai kondisi nyata di masyarakat yang dalam konteks Indonesia era kolonial merujuk pada penindasan, kemelaratan, dan ketimpangan.Inilah arti dari ucapan Soekarno bahwa nasionalisme kita bukanlah nasionalisme melamun, nasionalisme kemenyan', sebuah corak nasionalisme yang melamunkan kemerdekaan sebagai cita-cita ideal. Bukan nasionalisme yang membasiskan diri pada harapan rakyat untuk bisa merdeka, bisa makan dengan kenyang dan hidup dengan layak.Dengan demikian, sosio-nasionalisme merupakan nasionalisme yang mendasarkan diri pada kesadaran akan ketertindasan masyarakat. Demikian pula demokrasi, bagi Soekarno, demokrasi tidak boleh hanya memenuhi hak-hak politik. Ia harus mampu memenuhi hakhak ekonomi rakyat. Pertanyaannya, apakah ide seperti itu berbahaya? Bukankah ujung dari Pancasila ialah keadilan sosial? Artinya, ide Soekarno ini memang sesuatu dengan nature Pancasila.Polemik lainnya terletak pada tempat ketuhanan di dalam trisila yang berada di urutan terbawah sebagaimana urutan Pancasila 1 Juni yang memang menempatkan ketuhanan sebagai sila kelima. Pertanyaannya, apakah posisi bawah selalu buruk? Bukankah bawah juga berarti dasar dan akar? Dan tepat dalam konteks dasarlah, Soekarno menempatkan ketuhanan dalam rumusan Pancasilanya. Artinya, ketuhanan menjadi dasar bagi sila-sila di atas sebagaimana pemahaman Bung Hatta atas pikiran sahabatnya ini dalam karya beliau, Pengertian Pancasila (1989).Menurut Bung Hatta, Pancasila 1 Juni memiliki dua dimensi. Pertama, dimensi politik yang berisi nilai-nilai politik kebangsaan, seperti nasionalisme, kemanusiaan, kerakyatan, dan kesejahteraan sosial. Dimensi politik ini merupakan tugas pokok dari Pancasila sebagai dasar negara nasional.Kedua, dimensi etis yang berisi ketuhanan. Artinya, nilai nilai politik kebangsaan tersebut dibangun di atas moralitas ketuhanan. Persoalannya, benarkah Soekarno mendefinisikan ide ketuhanannya sebagai ketuhanan yang berkebudayaan? Apa yang dimaksud dengan istilah ini? Hal ini pula yang perlu dijernihkan agar tidak terjadi kesilap pandangan.

Gambar Jawaban

Penjelasan:

Mufakat atau demokrasi, artinya sebuah negara dibentuk bukan untuk satu orang, melainkan didirikan untuk semua orang. Oleh karena itu, dibentuklah badan permusyawaratan perwakilan.

. Kesejahteraan sosial, artinya sebuah negara didirikan untuk mencapai kemakmuran beretelah menyampaikan lima gagasan tentang dasar negara Indonesia merdeka, Ir Soekarno mengusulkan bahwa kelima sila tersebut dapat diringkas menjadi Tri Sila yang rumusannya sebagai berikut:

Penjelasan:

Berikut ini gagasan dasar negara menurut Ir. Soekarno.

– Kebangsaan Indonesia

– Internasional atau Peri Kemanusiaan

– Mufakat atau Demokrasi

– Kesejahteraan Sosial

– Ketuhanan Yang Maha Esa

Setelah menyampaikan lima gagasan tentang dasar negara Indonesia merdeka, Ir Soekarno mengusulkan bahwa kelima sila tersebut dapat diringkas menjadi Tri Sila yang rumusannya sebagai berikut:

– Sosio Nasionalisme, yaitu Nasionalisme dan Internasionalisme,

– Sosio Demokrasi, yaitu Demokrasi dengan Kesejahteraan Rakyat, dan

– Ketuhanan Yang Maha Esa.

Tri sila ini pun dapat diringkas lagi menjadi Eka Sila atau satu sila yang intinya adalah “gotong-royong”.

maaf kalo salah sorry