Suku baduy adat istiadatnya apa? jawab dengan singkat​

Posted on

Suku baduy adat istiadatnya apa? jawab dengan singkat​

Jawaban:

Salah satu suku yang terkenal adalah Suku Baduy Dalam yang terletak di daerah Banten, tepatnya Kabupaten Lebak Banten. Nama Baduy Dalam berawal  dari sebutan yang diberikan oleh para peneliti Belanda yang agaknya mempersamakan masyarakat yang hidup secara nomaden tersebut dengan kelompok masyarakat Arab “Badawi”.

Kemungkinan lain adalah karena di wilayah bagian utara suku ini terdapat sungai yang disebut sungai Baduy Dalam. Sementara mereka sendiri lebih suku menyebut diri sebagai “orang kenekeas” sesuai dengan nama wilayah mereka. Terdapat dua versi yang berbeda mengenai asal usul suku baduy.

Menurut kepercayaan yang mereka anut, orang kenekeas adalah keturunan Batara Cikal yang merupakan salah satu dewa atau batara yang turun ke bumi. Asal usul tersebut juga sering dikait-kaitkan dengan Nabi Adam sebagai nenek moyang pertama manusia.

Salah satu suku yang terkenal adalah Suku Baduy Dalam yang terletak di daerah Banten, tepatnya Kabupaten Lebak Banten. Nama Baduy Dalam berawal  dari sebutan yang diberikan oleh para peneliti Belanda yang agaknya mempersamakan masyarakat yang hidup secara nomaden tersebut dengan kelompok masyarakat Arab “Badawi”.

Kemungkinan lain adalah karena di wilayah bagian utara suku ini terdapat sungai yang disebut sungai Baduy Dalam. Sementara mereka sendiri lebih suku menyebut diri sebagai “orang kenekeas” sesuai dengan nama wilayah mereka. Terdapat dua versi yang berbeda mengenai asal usul suku baduy.

Menurut kepercayaan yang mereka anut, orang kenekeas adalah keturunan Batara Cikal yang merupakan salah satu dewa atau batara yang turun ke bumi. Asal usul tersebut juga sering dikait-kaitkan dengan Nabi Adam sebagai nenek moyang pertama manusia.2. Budaya Gotong Royong

Suku Baduy

Gotong royong memang merupakan budaya Indonesia. Hampir seluruh daerah di Indonesia memiliki budaya gotong royong. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, budaya gotong royong ini sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat Indonesia.