Surat al-ahzab ayat 70-71​

Posted on

Surat al-ahzab ayat 70-71​

Jawaban:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

(Yaa ayyuhal ladziina aamanut taqullooha waquuluu qoulang syadiidaa. Yushlih lakum a’maalakum wayaghfir lakum dzunuubakum wa may yuthi’il laaha wa rosuulahuu faqod faaza fauzan ‘adhiimaa)

Artinya = hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar. niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.

Tafsir Surat Al Ahzab ayat 70-71 disarikan dari Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Fi Zhilalil Quran, Tafsir Al Azhar, dan Tafsir Al Munir.

1. Taqwa

Poin pertama dari Surat Al Ahzab ayat 70-71 adalah perintah taqwa.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah.. (QS. Al Ahzab: 70)

Allah Subhanahu wa Ta’ala mengawali ayat ini dengan yaa ayyuhal ladziina aamanuu. Allah menyeru hamba-hamba-Nya yang beriman. Dan jika sebuah ayat dimulai dengan seruan yaa ayyuhal ladziina aamanuu pasti setelahnya akan ada salah satu dari tiga hal. Pertama, perintah yang wajib dikerjakan. Kedua, larangan yang wajib dijauhi. Ketiga, berita penting yang harus diperhatikan.

Ayat ini masuk golongan pertama. Setelah seruan kepada orang beriman ada perintah yang wajib dikerjakan. Yakni perintah taqwa. Ittaqullah. Bertaqwalah kepada Allah.

Ayat ini terkait dengan ayat sebelumnya dan ayat sesudahnya. Ayat sebelumnya melarang orang-orang beriman menyakiti Rasulullah. Maka Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Tafsir Al Munir menafsirkan ayat ini: “Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan takutlah kalian melakukan perbuatan yang Allah benci, apalagi perbuatan menyakiti Nabi.”

2.Berkata Jujur

Poin kedua dari Surat Al Ahzab ayat 70 adalah perintah berkata yang benar dan jujur.

وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا

..dan katakanlah perkataan yang benar. (QS. Al Ahzab: 70)

Ibnu Katsir menjelaskan, qaulan sadiidaa atau qaulun sadiid adalah perkataan yang benar, yang jujur, tidak bengkok, tidak pula menyimpang. Sedangkan Syaikh Wahbah Az Zuhaili menjelaskan, qaulan sadiidaa atau qaulun sadiid adalah perkataan yang benar dan tepat.

Allah memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman tetap bertaqwa kepada-Nya dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar, yang jujur, tidak bengkok, tidak pula menyimpang.

“Di antara sikap hidup karena iman dan taqwa adalah jika berkata-kata pilihlah kata-kata yang tepat. Dalam kata yang tepat itu terkandunglah perkataan yang benar. Jangan berbelit-belit. Jangan yang dimaksud lain, tetapi yang dipakai lain pula,” tulis Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar.

“Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, bertaqwalah kalian kepada Allah dalam segala urusan dengan menjauhi kemaksiatan, berkomitmen kepada perintah-Nya serta beribadah seakan-akan melihat-Nya,” terang Syaikh Wahbah Az Zuhaili. “Juga ucapkanlah perkataan yang benar dan haq menyangkut semua urusan kalian, termasuk kalimat tauhid dan kalimat thayyibah. Termasuk mendamaikan di antara manusia.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menegaskan perintah taqwa dan jujur ini dalam sabda beliau:

إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَأْمُرُنِى أَنْ آمُرَكُمْ أَنْ تَتَّقُوا اللَّهَ تَعَالَى وَأَنْ تَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً

Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla memerintahkanku agar aku memerintahkan kepada kalian untuk bertaqwa kepada Allah Ta’ala dan mengatakan perkataan yang benar. (HR. Ahmad)

3.Buah Ketaqwaan dan Kejujuran

Poin ketiga dari Surat Al Ahzab ayat 70-71 adalah buah ketaqwaan dan kejujuran.

يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ

niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu.. (QS. Al Ahzab: 71)

Jika orang yang beriman berlaku taqwa dan berkata jujur, Allah menjanjikan dua hal; perbaikan amal dan ampunan atas dosa.

Ibnu Katsir menjelaskan, Allah memperbaiki amal artinya Allah memberikan taufik untuk mengerjakan amal-amal shalih.

Syaikh Wahbah Az Zuhaili menafsirkan lebih luas. “Yushlih lakum a’maalakum artinya niscaya Allah Subhanahu wa Ta’ala akan memberi kalian taufiq untuk berbuat amal-amal shalih atau memperbaiki amal-amal kalian dengan menerimanya, memberikan pahala dan apresiasi atas amal-amal kalian.”

“Allah memberikan ampunan bagi orang-orang yang berkata baik dan beramal shalih,” terang Sayyid Qutb dalam Tafsir Fi Zhilalil Quran. “Juga menghapus dosa-dosa yang tidak mungkin seorang pun dari anak Adam yang bersalah selamat dan terbebas dari padanya. Dan tidak ada yang dapat menyelamatkan mereka daripadanya melainkan ampunan dan penghapusan dosa.”

Penjelasan: