“Terakhir-terakhir, Ibu sempat tanya, Mas Ikbal nelpun apa enggak? Aku sempet bohong, bilang nelpun, padahal enggak. Aku bilang kalo Mas Ikbal mau balik, nengok biar cepat sembuh. Makanya…” suara Elisa terisak, ”… aku harus nyari Mas Ikbal. Tapi aku enggak tahu ke mana.” Tangis Elisa pecah. Dengan handuk, dia mengelap air matanya. Fahri membiarkan Elisa menangis sejenak.

Posted on

”Kamu tinggal di sini dulu aja, sampe ketemu kakakmu,” ucap Fahri ketika tangis Elisa mereda.

”Aku ngrerepoti Mas Fahri.”

”Gue bantuin nyariin Ikbal.” Dan itu adalah satu-satunya kalimat pamungkas yang mampu membuat tangis Elisa berhenti.

”Makasih ya, Mas.”

Dikutip dari: Ratih Kumala, Wesel Pos, Gramedia Pustaka Utama, 2018

GUYS WATAK SI MAS IKBAL APA AKU BINGUNG:((
tolongin yah makasih:(​

“Terakhir-terakhir, Ibu sempat tanya, Mas Ikbal nelpun apa enggak? Aku sempet bohong, bilang nelpun, padahal enggak. Aku bilang kalo Mas Ikbal mau balik, nengok biar cepat sembuh. Makanya…” suara Elisa terisak, ”… aku harus nyari Mas Ikbal. Tapi aku enggak tahu ke mana.” Tangis Elisa pecah. Dengan handuk, dia mengelap air matanya. Fahri membiarkan Elisa menangis sejenak.

Jawaban:

egois tu nggak mikir keluarga