For 2.5 million years the Earth climate has fluctuated, cycling from ice
ages to warmer periods.
But in the last century, the planet temperature has risen unusually fast
about 1.2 to 1.4 degrees Fahrenheit.
Scientists believe it’s human activity that's driving the temperatures up,
a process known as global warming.
Ever since the industrial revolution began, factories, power plants and
eventually cars have burnt fossil fuels such as oil and coal, releasing
huge amounts of carbon dioxide and other gases into the atmosphere.
These greenhouse gases trap heat near the earth in a naturally
occurring process called the greenhouse effect.
The greenhouse effect begins with the sun and the energy it radiates to
the Earth.
The Earth and the atmosphere absorb some of this energy while the rest
is radiated back into space.
Naturally occurring gases in the atmosphere trap some of this energy
and reflect it back, warming the Earth.
Scientists now believe that the greenhouse effect is being intensified by
the extra greenhouse gases that humans have released.
Evidence for global warming includes a recent string of very warm years.
Scientists report that 1998 was the warmest year in measured history
with 2005 coming in second, meanwhile readings taken from ice cores
show that the greenhouse gases, carbon dioxide and methane have hit
their highest levels in the past 420 000 years.
Arctic sea ice is also shrinking. According to NASA studies the extent of
arctic sea ice has declined about 10% in the last thirty years.
As long as industrialized nations consume energy and developing
countries increase their fossil fuel consumption, the concentration of
greenhouse gases in the atmosphere will continue to rise.
Researchers predict that temperatures will increase about two to ten
degrees Fahrenheit by the end of the century.
What’s less certain is what rising temperatures mean for the planet.
Some climate models predict subtle changes, others forecast rising sea
levels which could flood coastal areas around the world.
Weather patterns could change, making hurricanes more frequent.
Severe droughts could become more common in warm areas and
species unable to adapt to changing conditions would face extinction.
Although much remains to be learned about global warming, many
organizations advocate cutting greenhouse gas emissions to reduce the
impact of global warming.
Consumers can help by saving energy around the house, switching to
compact fluorescent light bulbs and driving fewer miles in their cars each
week.
These simple changes may help keep the Earth cooler in the future.
Terjemahin dong kak 🙂
Selama 2,5 juta tahun, iklim Bumi berfluktuasi, bersal dari es
usia ke periode yang lebih hangat.
Tetapi pada abad terakhir, suhu planet telah meningkat sangat cepat
sekitar 1,2 hingga 1,4 derajat Fahrenheit.
Para ilmuwan percaya itu adalah aktivitas manusia yang mendorong suhu naik,
sebuah proses yang dikenal sebagai pemanasan global.
Sejak revolusi industri dimulai, pabrik, pembangkit listrik dan
akhirnya mobil telah membakar bahan bakar fosil seperti minyak dan batubara, melepaskannya
sejumlah besar karbon dioksida dan gas-gas lain ke atmosfer.
Gas rumah kaca ini memerangkap panas di dekat bumi secara alami
proses yang terjadi disebut efek rumah kaca.
Efek rumah kaca dimulai dengan matahari dan energi yang dipancarkannya
bumi.
Bumi dan atmosfer menyerap sebagian energi ini sementara sisanya
dipancarkan kembali ke ruang angkasa.
Gas-gas yang terbentuk secara alami di atmosfer memerangkap sebagian energi ini
dan memantulkannya kembali, menghangatkan Bumi.
Para ilmuwan sekarang percaya bahwa efek rumah kaca sedang diintensifkan oleh
gas rumah kaca ekstra yang dilepaskan manusia.
Bukti untuk pemanasan global mencakup serangkaian tahun-tahun yang sangat hangat.
Para ilmuwan melaporkan bahwa tahun 1998 adalah tahun terhangat dalam sejarah yang diukur
dengan 2005 berada di urutan kedua, sementara bacaan diambil dari inti es
menunjukkan bahwa gas rumah kaca, karbon dioksida, dan metana telah mengenai
level tertinggi mereka dalam 420.000 tahun terakhir.
Es laut Kutub Utara juga menyusut. Menurut penelitian NASA sejauh mana
es laut Arktik telah menurun sekitar 10% dalam tiga puluh tahun terakhir.
Selama negara-negara industri mengkonsumsi energi dan berkembang
negara meningkatkan konsumsi bahan bakar fosil mereka, konsentrasi
gas rumah kaca di atmosfer akan terus meningkat.
Para peneliti memperkirakan bahwa suhu akan meningkat sekitar dua hingga sepuluh
derajat Fahrenheit pada akhir abad ini.
Yang kurang pasti adalah apa artinya naiknya suhu bagi planet ini.
Beberapa model iklim memprediksi perubahan halus, yang lain memperkirakan naiknya permukaan laut
tingkat yang bisa membanjiri wilayah pesisir di seluruh dunia.
Pola cuaca bisa berubah, membuat badai lebih sering terjadi.
Kekeringan parah bisa menjadi lebih umum di daerah hangat dan
spesies yang tidak dapat beradaptasi dengan perubahan kondisi akan menghadapi kepunahan.
Meskipun masih banyak yang harus dipelajari tentang pemanasan global, banyak
organisasi menganjurkan pemotongan emisi gas rumah kaca untuk mengurangi
dampak pemanasan global.
Konsumen dapat membantu dengan menghemat energi di sekitar rumah, beralih ke
lampu neon kompak dan mengemudi lebih sedikit mil di mobil mereka masing-masing
minggu.
Perubahan sederhana ini dapat membantu menjaga Bumi tetap dingin di masa mendatang.