Tokoh penjelajah samudra yang sampai di kepulauan maluku pada tahun 1521 adalah

Posted on

Tokoh penjelajah samudra yang sampai di kepulauan maluku pada tahun 1521 adalah

Ferdinand de Magelhaenz, yang misinya adalah Untuk mencari daerah baru penghasil rempah-rempah

Semoga bermanfaat

Ferdinand Magelhaens seperti juga Columbus adalah penjelajah Samudra yang berasal dari Spanyol.

Pada tanggal 10 Agustus 1519, Magelhaens berlayar ke barat didampingi oleh Kapten Juan Sebastian del Cano dan seorang penulis dari Italia yang bernama Pigafetta. Rombongannya terdiri atas 265 orang dan menggunakan lima buah kapal layar.

Pigafetta inilah yang menuliskan kisah perjalanan Magelhaens del Cano mengelilingi dunia yang membuktikan bahwa bumi itu bulat seperti bola.

Jadi pelayaran Ferdinand Magelhaens inilah yang dianggap pertama kali mengelilingi dunia.
Dimulai dengan mengarungi Samudra Atlantik ke Barat menuju Pantai Timur Amerika Selatan. Ia kemudian menemukan selat di antara Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik di ujung selatan Benua Amerika yang kemudian dinamakan Selat Magelhaens.

Pada tahun 1520 atau tahun 1521, setelah menyeberangi Samudra Pasifik, sampailah rombongan Magelhaens di Kepulauan Massava. Kepulauan ini kemudian diberi nama Filipina, diambil dari nama Raja Spanyol, Philips II.

Pergantian nama ini kemudian menimbulkan kebencian dari suku Mactan yang tinggal di pulau itu.

Maka pertempuran pun meletus antara orang-orang Mactan dan pasukan Ferdinand Magelhaens. Pertempuran ini menyebabkan gugurnya Magelhaes pada tanggal 27 April 1521.

Rombongan yang selamat segera meninggalkan Filipina yang dipimpin oleh Kapten Sebastian del Cano menuju Maluku. Dua kapal ekspedisi yang tersisa tiba di Maluku pada tahun 1521 dan pada tahun 1522 mereka kemudian sudah tiba di Spanyol.

Pelayaran ini kemudian dikenal dengan sebutan ekspedisi Magelhaens del Cano. Atas keberhasilan ekspedisi ini, Raja Spanyol menghadiahkan sebuah bola dunia tiruan yang berlilitkan ikat pinggang dengan tulisan “Engkaulah yang pertama mengitari diriku”.