Membuat Penulisan Esai tentang Teks Berita.
Kata kunci : Pembelajaran campuran di Indonesia pada masa pandemi.
Beserta struktur umum teks berita.
Terima kasih
Tolong dibantu ya!
Jawaban:
- Judul
Pembelajaran Campuran Semakin Jadi Kebutuhan
- Kepala Berita (Lead)
Pembelajaran Campuran Semakin Jadi Kebutuhan
Konsep pembelajaran campuran atau "blended learning" sebenarnya sudah berjalan sejak sebelum pandemi Covid-19. Namun, pandemi membuat percepatan atau revolusi.
- Tubuh Berita
JAKARTA, KOMPAS – Pembelajaran dengan sistem campuran antara tatap muka dan daring akan semakin menjadi kenormalan baru. Kondisi pandemi Covid-19 yang mendorong percepatan adaptasi pada pembelajaran jarak jauh seharusnya dioptimalkan secara serius oleh pemerintah, sekolah, dan penyedia teknologi untuk mengembangkan pembelajaran campuran atau blended learning guna meningkatkan mutu dan efektivitas pembelajaran.
Statistik Pendidikan 2020 yang dirilis Badan Pusat Statistik menunjukkan, dalam empat tahun terakhir penggunaan internet di kalangan siswa meningkat 25 persen. Internet bisa menyediakan teknologi pendidikan yang mendukung upaya pembelajaran siswa dan guru serta aplikasi administratif untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi pendidikan. Infrastruktur digital pun menjadi bagian penting bagi keberhasilan implementasi sistem pembelajaran campuran atau biasa disebut hybrid learning.
Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia Wawan Setiawan mengatakan, konsep hybrid learning, blendend atau e-learning sebenarnya sudah berjalan di masa sebelum pandemi Covid-19. Namun, pandemi membuat percepatan atau revolusi.
“Jadi sekarang saatnya harus lebih serius mengembangkan sumber daya atau bahan yang sudah dimiliki. Kondisi pandemi membuat syok sehingga pembelajaran digital terjadi secara sporadis. Kini harus ada komitmen untuk perubahan bahwa pendidikan hybrid jadi kebutuhan baru yang nyata,” kata Wawan di webinar ALE Eduday 2021 bertajuk Hybrid Learning System Adaptation for Indonesia Education System yang digelar Alcatel-Lucent Enterprise, Kamis (15/7/2021),
Pengembangan sistem pembelajaran jarak jauh maupun campuran perlu menata kembali proses bisnis dunia akademik. Sebab, proses pembelajaran campuran bukan menempelkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring sebagai pelengkap tatap muka/luring, namun harus sampai menemukan “chemistry”. Antara pembelajaran daring dan luring, ada perbedaan dalam penyampaian konten, komunikasi, hingga pemahaman bahasa tubuh.
“Memberdayakan sumber daya yang ada dan (melakukan) penguatan supaya disparitas infrastruktur dasar dan kreativitas SDM, temasuk leadership, harus dilakukan. Integrasi semua sumber daya dan pengembangan teknologi yang lebih canggih membuat sistem pendidikan hybrid bisa berjalan,” kata Wawan.
Kebijakan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka, tambah Wawan, harus dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan baru dalam dunia pendidikan masa kini dan masa depan. Teknologi pendidikan memfasilitasi agar kurikulum yang adaptif dengan fenomena yang ada bisa diterjemahkan pendidik untuk pembelajaran siswa/mahasiswa yang menghadapi tantangan hidup berbeda-beda.
Tantangan PJJ
Kepala Badan Penelitian Pengembangan, Pendidikan, dan Pelatihan, Kementerian Agama, M Arskal Salim mengatakan, di masa awal pandemi, berdasarkan survei ditemukan banyak keluhan terhadap PJJ di sekolah hingga perguruan tinggi.
Dari survei Universitas Gadjah Mada, hanya sekitar 66,9 persen mahasiswa yang memiliki pemahaman memadai selama kuliah daring di awal pandemi. Mahasiswa pun merasa PJJ lebih fleksibel dan rileks.
Wahyu Adi, Country Business Leader Alcatel –Lucent Enterprise Indonesia. mengatakan, akibat pandemi Covid-19, pembelajaran daring atau pembelajaran campuran bukan lagi pilihan, tapi kebutuhan. Kemajuan teknologi digital memungkinkan siswa belajar kapan pun, di mana pun. “Tantangannya adalah menemukan solusi atau teknologi yang tepat sesuai kebutuhan guru dan siswa,” kata Wahyu.
Menurut Wahyu, teknologi berperan penting sebagai medium yang mendukung kurikulum sekolah dan mendorong kreativitas serta pengetahuan siswa. Teknologi untuk mendukung proses pembelajaran campuran membutuhkan platform intuitif, terintegrasi, dan aman sesuai kebutuhan masing-masing guru.
Teknologi tersebut harus memiliki perangkat keamanan yang bisa sesuai dengan aplikasi konferensi, mudah terintegrasi dengan learning management system, memberikan pendidikan yang seimbang, dan bisa digunakan untuk tools kolaborasi real time dan aman, seperti grup belajar yang diawasi guru, whiteboard virtual, audio, video, dan kemampuan pesan instan, serta saling berbagi file dan layar. Fasilitas ini salah satunya ditawarkan Rainbow Classroom dari Alcatel-Lucent Enterprise.
- Ekor Berita
Direktur/Head Enterprise Nokia Indonesia, Evi Rudiat menambahkan, perusahan teknologi mulai berperan aktif dalam memberikan solusi untuk menutup kesenjangan digital guna mendukung pendidikan. Berbagai teknologi digital hadir untuk membuat peserta didik sekolah dan perguruan tinggi lebih pintar, semakin memberdayakan riset, pendidikan dan kolaborasi.