* TOLONG DIJAWAB* JANGAN NGASAL JAWAB* CEPAT DIJAWAB DIKUMPULKAN JAM 5 SORE
Jawaban:
Kronologis masa penjajahan bangsa asing di Indonesia berikut!
1511 adalah: Penaklukan Kota Malaka oleh Portugis
1522 adalah: Perjanjian antara Portugis dengan Kerajaan Sunda, dan Ekspedisi Spanyol berangkat dari Maluku untuk kembali ke negaranya
1575 adalah: Portugis diusir dari Maluku oleh Kesultanan Ternate yang dipimpin oleh Sultan Baabullah
1596 dan 1598 adalah: Kedatangan ekspedisi pertama Belanda di Indonesia, yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman
1602 adalah: Pendirian VOC (Kongsi Dagang Hindia Belanda) dan kedatangan Ekspedisi Inggris pertama di bawah pimpinan James Lancaster
1799 adalah: Pembubaran VOC oleh pemerintah Belanda akibat bangkrut
Penjelasan :
Masuknya bangsa Portugis, Spanyol, Inggris, dan Belanda di Indonesia:
1. Portugal
Portugal adalah bangsa Eropa pertama yang sampai ke Nusantara dengan kedatangannya ke Malaka pada tahun 1509 M. Afonso de Albuquerque menaklukkan Malaka pusat perdagangan rempah-rempah saat itu pada tahun 1511. Setelah menguasai Malaka, maka Portugis mengirimkan kapal pada tahun 1512, dipimpin oleh Antonio de Abreu dan Francisco Serrao dalam pelayaran ke Maluku, yang merupakan asal muasal rempah-rempah.
Portugis juga mencoba membuat benteng di pulau jawa, tepatnya di muara Ciliwung. Pada tahun 1522 Portugis mengadakan perjanjian dengan Kerajaan Sunda. Perjanjian ini menyebabkan serangan Demak untuk mengusir Portugis pada tahun 1527.
Portugis diijinkan untuk berdagang di Ternate oleh Sultan Ternate, sehingga pasukan Portugis dipimpin oleh Antonio de Azevedo membangun benteng atau feitoria di Bacan, dan Ternate.
Namun, hubungan dengan Ternate menjadi rusak, karena keinginan Portugis untuk menguasai sepenuhnya perdagangan rempah-rempah. Pada akhirnya, Gubernur Lopez de Mesquita membunuh Sultan Khairun pada 25 Februari 1570. Anak Sultan Khairun, Sultan Baabullah melawan Portugis dalam peperangan selama 5 tahun berikutnya dan berhasil mengusir Portugis dari bumi Maluku untuk selamanya tahun 1575.
2. Spanyol
Spanyol adalah bangsa berikutnya yang sampai ke Indonesia, ketika anggota ekspedisi Magellan yang dipimpin oleh Juan Sebastian Elcano sampai di Maluku pada tahun 1521.
Ekspedisi Ferdinand Magellan berangkat pada tahun 1519 dari Spanyol dalam upaya mencari jalur ke Maluku ke arah barat, sebagai alternatif jalur ke arah timur mengitari benua Afrika yang dikuasai Portugal. Magellan tewas di pulau Mactan, Filipina, tapi wakilnya Juan Sebastian Elcano berhasil mencapai Maluku dan akhirnya sampai kembali ke Spanyol pada tahun 1522
Kemudian Spanyol membangun benteng di Tidore dan berkerja sama dengan Tidore melawan Portugal yang saat itu bekerja sama dengan Ternate. Spanyol berusaha merebut benteng Portugal di Ternate namun gagal.
Spanyol dan Portugal berebut kekuasaan selama beberapa tahun. Namun Spanyol gagal mengusir Portugal dari Maluku, sehingga memilih membangun koloninya di Filipina.
3. Belanda
Proses kedatangan bangsa Belanda ke Indonesia dimulai dengan keinginan Belanda menemukan jalur langsung perdagangan rempah-rempah, sehingga mereka megirim eksedisi yang dipimpin oleh Cornelis De Houtman pada tahun 1592, dan mencapai Banten di Indonesia pada tahun 1596.
Kesuksesan ekspedisi De Houtman ini diikuti dengan berdirinya VOC (Kongsi Dagang Hindia Belanda) pada tahun 1602, untuk untuk melakukan konsolidasi para pedagang Belanda agar bisa memonopoli perdagangan rempah-rempah di Indonesia dan agar pedagang Belanda bisa bersaing dengan pedagang Eropa lainya dari Portugal, Spanyol dan Inggris.
Pada akhirnya, VOC menjadi perusahaan yang sukses memonopoli rempah-rempah dan menguasai wilayah Indonesia selama ratusan tahun.
4. Inggris
Inggris sampai di Indonesia ketika ekspedisi pertama Inggris yang dipimpin oleh Sir James Lancaster sampai di Aceh dan Banten pada tahun 1602. Lancaster membuka pusat dagang pertama Inggris di Indonesia di Banten. Inggris juga berupaya mencari sendiri jalur perdagangan rempah-rempah karena saat itu sedang berperang dengan Spanyol.
Inggris kalah bersaing dengan Belanda di Indonesia, dan tidak bisa menguasai sumber rempah-rempah di Maluku. Akibatnya, Inggris lebih memilih mengembangkan kekuasaannya di Hindia Barat (Laut Karibia) dan Amerika Utara.