Toto membuka usaha perseorangan berupa bengkel dengan nama “BENGKEL TOTO”. Pada tanggal 1 Januari 2001 aktiva dan utang perusahaan Toto terdiri dari: Kas Rp 12.500.000; Piutang Dagang Rp 1.225.000; Perlengkapan Reparasi RP 7.500.000; peralatan Reparasi 17.500.000 dan utang dagang 8.250.000

Transaksi" perusahaan selama bulan januari sebagai berikut:
a. Membeli tambahan perlengkapan reparasi Rp 2.050.000 dengan tunai
b. Diselesaikan pekerjaan reparasi Rp 3.175.000 secara kredit
c. Membayar Utang Dagang Rp.2.500.000
d. Membayar sewa gedung untuk kantor 3.500.000
e. Diterima per kas Rp 4.550.000 atas pekerjaan reparasi yang telah selesai
f. Diterima Rp 2.220.000 dari seorang debitur
g. Dibayar gaji pegawai Rp 1.225.000
h. Membeli sebuah peralatan reparasi Rp 5.500.000 dan sebesar 2.450.000 telah dibayar tunai, sedangkan sisanya akan dibayar bulan depan
i. Dibayar biaya telepon Rp 123.500.000
j. Dibayar biaya listrik Rp 62.000, biaya advertasi sebesar Rp 400.000
k. Toto mengambil kas untuk prive Rp 750.000
l. Persediaan perlengkapan reparasi tanggal 31 Januari 2001 Rp 2.300.000

Kas + Piutang Dagang + Perlengkapan reparasi + Peralatan reparasi = utang dagang + modal toto

Toto membuka usaha perseorangan berupa bengkel dengan nama “BENGKEL TOTO”. Pada tanggal 1 Januari 2001 aktiva dan utang perusahaan Toto terdiri dari: Kas Rp 12.500.000; Piutang Dagang Rp 1.225.000; Perlengkapan Reparasi RP 7.500.000; peralatan Reparasi 17.500.000 dan utang dagang 8.250.000