Tulis tuliskan puisi untuk Hari Guru atau untuk umi tersayang
Guru…
sosok insan yang begitu mulia
ia rela menghabiskan waktunya demi anak bangsa
tak mengenal lelah,
hanya semangat, asa dan doa yang keluar dari bibirnya
demi mencerdaskan anak bangsa
kini ia telah disandera
disandera akan beribu administrasi
ia jarang bercengkerama dengan siswa-siswanya
ia hanyut bahkan tenggelam akan administrasi
demi kesejahteraan yang ingin diraihnya
kini ia telah disandera disandera akan berbagai aturan
hingga ia segan untuk mendidik anak bangsa
ia terbelenggu…
tak hanya itu, rayuan dilema merasuk dirinya
ketika nurani berbisik untuk mendidik dengan ikhlas
hati kecilnya pun berkata
“tak takutkah engkau dengan jeruji besi?”
oooh guru…
sampai kapankah engkau akan tetap disandera?
JADIKAN JAWABAN TERCERDAS
Jawaban:
"Sang penerang dalam gelapku"
Jarang pernah ada guratan luka
Guratan luka yang menemanimu
Tanpa ada kecerahan di wajahmu
Jangan pernah kau terlalu memikirkan samar itu
Begitu jauh begitu samat
Kini kurangkai kata
Untuk segala kebersamaan
Yang pernah ada
Kelas tua itu menjadi saksi
Saksi atas segala tindakanku
Prestasi dan kenakalanku
Aku rindu pada segala yang kulewati
Kau selalu terikkan perangi kebodohan
Majulah dan berprestasilah himbauanmu
Seperti tak ada untuk terima kasihku
Kepada bapak guru kepada ibu guru
Pembawa cahaya penerang gelapku
Hari masih sangat panjang
Jalan masih jauh
Cita-cita harus ditegakkan
Cita-cita harus digapai
Terima kasihku untukmu.
Penjelasan: