Tuliskan contoh penyesuaian masalah dengan metode ilmiah​

Posted on

Tuliskan contoh penyesuaian masalah dengan metode ilmiah​

Penjelasan:

maaf kalo salah….

Gambar Jawaban

Jawaban:

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat merumuskan masalah:

– Perumusan masalah berupa kalimat pertanyaan yang ingin kamu jawab dalam penelitian.

– Rumusan masalah yang dibuat harus dapat diuji (observasi) untuk menjawab pertanyaan tersebut.

– Kalimat pertanyaan harus jelas dan mudah dimengerti.

– Menyusun Teori Dasar (Kajian Literatur)

contoh :

Rumusan Masalah

1. Apakah obat kimia dan obat bahan alami berpotensi menimbulkan efek samping ?

2. Bagaimana perbandingan efek samping obat kimia dengan obat bahan alami ?

3. Apa contoh obat kimia dan obat bahan alami yang menimbulkan efek samping ?

Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang hendak kami capai dalam makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui bagaimana memperoleh air bersih dari penjernih air sederhana.

2. Untuk mengetahui hubungan penjernih air sederhana dengan sistem koloid.

Penjelasan:

Metode ilmiah adalah suatu cara sistematis yang digunakan para ilmuwan dalam memecahkan atau mencari jawaban atas masalah-masalah yang dihadapi dalam penelitian. Penelitian sendiri merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah. Syarat yang dibutuhkan dalam penulisan metode ilmiah, diantaranya sistematis, konsisten dan operasional.

Sistematis, yang artinya unsur-unsur yang terdapat dalam metode ilmiah harus tersusun dalam urutan yang logis; Konsisten, artinya terdapat kesesuaian diantaranya unsur-unsurnya. Misalnya tujuan harus sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan; serta Operasional, yang berarti metode ilmiah dapat menjelaskan bagaimana penelitian tersebut dilakukan.

Terdapat lima langkah dasar atau tahapan dalam penulisan metode ilmiah. Dimulai dari merumuskan masalah, mengumpulkan informasi, menyusun hipotesis, melakukan percobaan dan analisis data, menarik kesimpulan hingga mengomunikasikan hasil penelitian.

1. Merumuskan Masalah

Masalah biasanya berupa pertanyaan yang harus dijawab dengan melakukan sebuah penelitian secara ilmiah.

Ada beberapa hal yang perlu diperhitungkan saat kita akan merumuskan masalah:

– Masalah harus diungkapkan sebagai kalimat pertanyaan

– Kata-kata dari masalah harus singkat, ringkas, jelas dan mudah dimengerti.

– Perumusan masalah harus menjadi masalah yang bisa diselesaikan.

2. Mengumpulkan Informasi

Setelah melakukan perumusan masalah, tahapan berikutnya yang harus kita lakukan mengumpulkan informasi atau data. Ini bisa dilakukan dengan observasi maupun studi literatur seperti jurnal ilmiah, atau penelitian-penelitian lain yang sudah ada sebelumnya.

3. Menyusun Hipotesis

Pada tahapan berikutnya, setelah kita melakukan observasi dan mendapatkan data, maka yang harus dilakukan adalah membuat hipotesis. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya melalui penelitian.

4. Melakukan Percobaan

Untuk menguji kebenaran dari hipotesis atau jawaban sementara yang telah kita buat di tahapan sebelumnya, maka yang harus kita lakukan adalah melakukan percobaan atau penelitian. Penelitian harus dilakukan dengan teliti sehingga didapatkan data yang akurat.

5. Menganalisis Data

Di tahapan ini, data-data yang telah kita peroleh dari hasil penelitian lalu dicatat dan diolah ke dalam bentuk grafik atau diagram sehingga mudah untuk dianalisis.

6. Membuat Kesimpulan

Penarikan kesimpulan dilakukan dengan cermat berdasarkan hasil percobaan, tanpa adanya pengaruh pendapat pribadi. Kesimpulan merupakan jawaban sebenarnya dari hopitesis yang pernah diajukan.

7. Mengomunikasikan Hasil Penelitian

Langkah terakhir adalah mengkomunikasikan mempublikasikan hasil penelitian kepada orang lain dalam bentuk laporan tertulis atau melalui forum diskusi dan seminar.