Tuliskan dua ciri-ciri puisi
ciri ciri puisi
– Bersifat simetris atau bait-baitnya memiliki
yang bentuk rapih.
– Puisi memiliki sajak yang teratur.
– Dominan menggunakan sajak syair, atau pola pantun.
– Pada umumnya berbentuk empat seuntai.
– Terdiri dari kesatuan sintaksis (gatra).
– Disetiap gatara terdiri dari 4 sampai 5 suku kata.
Penjelasan:
Puisi adalah sebuah karya seni tertulis, dimana dalam bentuk seni, seorang penyair menggunakan bahasa untuk menambah kualitas estetis pada makna semantis. puisi berbeda dengan pantun dan prosa, dimana penekanan pada segi estetik suatu bahasa dan penggunaan sengaja pengulangan, meter dan irama adalah yang membedakanya.
Pengertian puisi secara umum adalah bentuk karya sastra yang terikat oleh irama, rima dan penyusun bait dan baris dengan pemilihan kata yang indah.
– Pengertian puisi menurut para ahli
1. H.B. Jassin
Menurut H.B. Jassin, puisi ialah suatu pengucapan dengan sebuah perasaan yang didalamnya mengandung suatu fikiran-fikiran dan sebuah tanggapan-tanggapan.
2. Waluyo
Menurut Waluyo, puisi merupakan suatu karya sastra dengan gaya bahasa yang dipadatkan, dipersingkat dan diberikan irama dengan suara bunyi yang padu dan pemilihan sebuah kata-kata kias (imajinatif)
Puisi berasal dari bahasa yunani kuno : (ποιέω/ποιῶ (poiéo/poió), yaitu sebuah seni tertulis.
1. Puisi Lama
Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. berikut adalah yang termasuk kategori atau jenis puisi lama.
– Mantra : mantra adalah bunyi, suku kata, kata, atau sekumpulan kata-kata yang dianggap mampu menciptakan perubahan misalnya perubahan spiritual.
– Pantun : pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa nusantara. pada umumya pantun terdiri atas empat baris, setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, bersajak akhir dengan pola a-b-a-b dan a-a-a-a. (selengkapnya tentang : pengertian pantun)
– Karmina : karmina atau juga dikenal dengan nama pantun kilat atau pantun dua seuntai adalah pantun yang terdiri dari dua baris. Baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua adalah isi dengan pola sajak lurus (a-a).
– Seloka : seloka merupakan bentuk puisi melayu klasik, berisikan pepatah maupun perumpamaan yang mengandung senda gurau, sindiran bahkan ejekan.
– Gurindam : gurindam adalah bentuk puisi lama yang terdiri dari dua bait, tiap bait terdiri dari 2 baris kalimat dengan rima yang sama, yang merupakan satu kesatuan yang utuh. (selengkapnya tentang pengertian gurindam).
– Syair : syair adalah jenis puisi lama yang tiap-tiap bait terdiri atas empat larik (baris) yang berakhir dengan bunyi yang sama.
– Talibun : Talibun adalah sejenis puisi lama seperti pantun karena mempunyai sampiran dan isi, tetapi lebih dari 4 baris (mulai dari 6 baris hingga 20 baris).
Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima. berikut adalah yang termasuk kategori atau jenis puisi baru.
– Balada : balada adalah adalah sajak sederhana yang mengisahkan tentang cerita rakyat yang mengharukan, yang terkadang dinyanyikan atau disajikan dalam bentuk dialog.
– Hymne : hHymne atau gita puja merupakan sejenis nyanyian ditujukan untuk Tuhan atau sesuatu yang dimuliakan.
– Ode : ode atau oda adalah puisi lirik berisikan semangat pujaan dalam nada agung dan tema serius.
– Epigram : epigram adalah puisi yang berisi tuntunan atau ajaran hidup.
– Romansa : romansa adalah film Indonesia yang dirilis pada tahun 1970 dengan disutradarai oleh Hasmanan.
– Elegi : elegi adalah istilah umum dalam kesusastraan yang merujuk kepada syair atau nyanyian yang mengandung ratapan dan ungkapan dukacita, khususnya pada peristiwa kematian.
– Satire : satire adalah gaya bahasa untuk menyatakan sindiran terhadap suatu keadaan atau seseorang.
Unsur-Unsur Puisi
Berdasarkan unsur dan strukturnya, puisi dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Struktur fisik puisi
– Perwajahan puisi (tipografi), yaitu bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik.
– Diksi, yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya.
– Imaji, yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan.
– Gaya bahasa, yaitu penggunaan bahasa yang dapat menghidupkan atau meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu.
– Rima atau Irama, yaitu persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi.
2. Struktur batin puisi
– Tema atau makna (sense), yaitu media puisi adalah bahasa. tataran bahasa adalah hubungan tanda dengan makna, maka puisi harus bermakna, baik makna tiap kata, baris, bait, maupun makna keseluruhan.
– Rasa (feeling), yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya.
– Nada (tone), yaitu sikap penyair terhadap pembacanya.
– Amanat, tujuan atau maksud (intention), yaitu pesan yang ingin disampaikan penyair kepada pembaca.