Tuliskan pesan dan nada burung pungguk?
Tersebutlah, seorang anak muda yang sedang mabuk asmara. Anak muda itu berasal dari golongan rakyat jelata. Anak muda itu bernama Burung Pungguk. Burung Pungguk mencintai seorang gadis yang cantik. Gadis itu berasal dari keturunan keluarga bangsawan. Gadis itu bernama Puteri Bulan.
Sayang sekali Puteri Bulan telah bertunangan dengan Garuda.
Puteri Bulan sebenarnya mencintai Burung Pungguk. Puteri Bulan tidak menolak cinta Burung Pungguk. Namun, karena telah bertunangan Puteri Bulan tidak mudah ditemui. Apalagi Puteri Bulan selalu ditemani oleh pengiringnya. Pengiring Puteri Bulan bernama Bintang, Mega, dan Awan.
Pada suatu hari Puteri Bulan dan Burung pungguk bermain-main di Taman Banjaran Sari. Taman Banjaran Sari terletak di negeri milik Burung Dewata Cendrawasih. Burung Dewata Cendrawasih adalah sahabat Burung Pungguk dan Puteri Bulan.
Ketika hendak berpisah Puteri Bulan memberi hadiah kepada Burung Pungguk. Hadiah itu berupa sehelai kain. Saat Puteri Bulan memberi kain, Burung Pungguk sangat terpesona. Tiba-tiba datanglah Garuda. Garuda mengenali kain yang dibawa Burung Pungguk. Garuda tahu benar bahwa kain itu milik Puteri Bulan. Garuda sangat marah dan menyerang Burung Pungguk.
Dalam perkelahian itu Burung Pungguk kalah. Sementara itu, Puteri Bulan tidak dapat berbuat apa-apa. Puteri Bulan takut akan kemarahan Garuda.
Burung pungguk tak bisa berbuat apa-apa, pun ia juga telah kalah. Pergilah ia berlalu membawa cintanya yang patah. Ia kini hanya bisa menatap Puteri Bulan dari jauh yang telah menjadi milik Burung Garuda. Serta hanya bisa memendam kerinduannya.
Maka, orang-orang pun memanggilnya “Dia Pungguk yang merindukan bulan.”
***
Cerita tersebut sekaligus menjadi asal sebuah pepatah “Pungguk yang merindukan bulan” yang mempunyai arti seseorang yang cintanya tak berbalas. Cerita tersebut berasal dari sebuah syair berjudul “Syair Burung Pungguk.”
Nah, bagaimana teman-teman ceritanya? Menarik bukan? Meski akhir cerita tersebut sangat menyedihkan, tapi kita bisa mengambil sebuah pesan bahwa di dalam cinta kita mempunyai jalan masing-masing. Kita menjalani takdir yang berbeda-beda.
Boleh jadi memang Burung pungguk tidak berjodoh dengan Puteri Bulan. Akan tetapi Tuhan pasti memiliki rencana indah untuk masa depannya.