Tuliskan Puisi Percikan Permenungan

Posted on

Tuliskan Puisi Percikan Permenungan

“Mengalir menjemut, mengantar hanjutan kebibir lautan”
“Serasah membasah, melembahkan lawang, menjubur ladang”
“Sesatan sjaitan, mendaja Djahillah, tiada beriman……. Ingatlah Tuhan!”
(kutipan-kutipan larik pada puisi “Kekajaan Tuhan”                                                          

Lautan
Terdengar derai ombak, bercerai,
Terhampar ke pantai, sorai terurai.
Mengaum deram, derum lautan,
Walaupun di dalam malam yang kelam.
Terbentang muka, alun tiada,
Tergenang segara, tida’ terduga
Menyanam air, dalam arusan,
Satupun ta’ mungkin, dapat menyilam.
Demikianlah konon lautan hidup,
Bersabung ombak sebelah ke luar,
Bercatur rasaian, senang dan sukar.
Bagaimanakah artinya rahasia hidup?
Apakah ujud manusia bernyawa?
Seorang pun tiada mungkin menduga.