Tuliskan struktur cerpen yaitu orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi tentang pohon keramat

Posted on

Tolong jwb skrng juga ya
Soalnya bsk d kumpul

Tuliskan struktur cerpen yaitu orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi tentang pohon keramat

Jawaban Terkonfirmasi

Tuliskan struktur cerpen yaitu orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi tentang pohon keramat

Tolong jwb skrng juga ya  

Soalnya bsk d kumpul

Jawaban

Pendahuluan

Orientasi, komplikasi, evaluasi, dan resolusi merupakan beberapa bagian dari struktur cerpen. Orientasi merupakan bagian ketika latar, tokoh, watak, alur, dan permasalahan pada cerpen mulai diperkenalkan. Sementara itu, komplikasi merupakan saat ketika munculnya masalah. Adapun evaluasi merupakan bagian saat para tokoh mulai menemukan cara untuk menyelesaikan masalah. Pada akhirnya, solusi atas masalah tersebut disampaikan dalam struktur resolusi.

Pembahasan

Pada kesempatan ini, soal meminta kita untuk mencari struktur orientasi, komplikasi, evaluasi, dan resolusi yang terdapat pada cerpen "Pohon Keramat".

Berikut kakak akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut.

Orientasi

Desa Kalidoso yang terletak sepuluh kilometer dari jalan raya antara Solo dan Purwodadi itu bagaikan sebuah oase yang cukup luas. Sekelilingnya adalah perbukitan kapur yang tandus, tetapi subur bagi pohon jati, sehingga desa itu dilingkari oleh hutan jati. Seperti oase, karena hanya desa itulah yang rimbun dengan berbagai tanaman tahunan, terutama buah-buahan seperti mangga, jambu, nangka, belimbing, dan paling banyak tumbuh pohon melinjo yang menjadi bahan baku kerajinan emping melinjo di daerah itu. Rumput pun bisa tumbuh di daerah itu sehingga penduduknya bisa memelihara sapi dan kambing. Berbeda dengan desa-desa lain di sekitarnya, yang penduduknya beragama Islam santri, desa Kalidoso itu berpenduduk abangan dan masih percaya pada adanya roh yang menghuni benda-benda. Namun, di antara penduduk desa ini terdapat pula pemeluk Islam yang taat, bahkan bisa dibilang fanatik. Walaupun demikian, tak sebuah masjid atau langgar pun telah didirikan di desa yang terkebelakang perkembangan agamanya itu. Kaum santri Solo yang telah maju menyebut penduduk desa itu sebagai mengidap penyakit TBC, singkatan dari takhayul, bidah, dan churafat.

Komplikasi

Ketika telah berumur empat puluh tahunan, Parto melakukan kegiatan yang mengundang perhatian seluruh penduduk desa. Ia setiap malam melakukan semadi atau bertapa, dengan cara duduk bersimpuh di antara dua batu besar yang menonjol di bawah pohon itu, walaupun agak jauh dari batangnya. Pada waktu siang, setelah memeriksa dan membersihkan kebun, yang dibantu oleh istrinya, Pak Parto melakukan praktik pijat. Rupanya ia pernah belajar pijat-memijat pada seorang tukang pijat terkenal di daerah hutan jati antara Purwodadi dan Pati yang terkenal dengan kegiatan kebatinan dan perdukunannya itu. Rupanya kegiatan pijat yang dilakukan di atas tikar pandan di bawah pohon trembesi yang rindang sejuk dan nyaman itu makin ramai. Istrinya ikut pula memijat. Banyak orang dengan berbagai penyakit meminta terapi pada Parto. Mungkin untuk memberi sugesti kepada langganan pijatnya, ia selalu memberikan sebotol kecil air yang diambil dari mata air itu setelah diberi mantra olehnya. Inilah yang menyebabkan maka Parto akhirnya disebut sebagai dukun, dan ia tidak keberatan dengan sebutan magis itu. Tentu saja dengan mengatakan bahwa air dari mata air itu berkhasiat tinggi, bukan sembarang air.

Evaluasi

“Cara memberantas TBC satu-satunya adalah menebang pohon trembesi itu. Kalau tak ada pohon yang dianggap keramat, si Parto itu tak akan melanjutkan praktik perdukunannya,” kata Thohir dengan nada ketus.

“Tapi, apa alasannya menebang pohon itu? Kita akan melawan si Parto dan pengikut-pengikutnya.”

“Begini Pak Kyai, saya kan kenal dengan Sekda dan orang-orang DPRD dari partai yang berkuasa. Saya akan katakan kepada mereka agar penduduk desa mau mencoblos partai itu, rakyat harus dibuat simpati dulu,” kata Thohir menjelaskan usulnya.

Resolusi

Maka hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Pemborong Thohir berhasil memperoleh proyek pembangunan prasarana. Pada suatu hari Jumat, datanglah penduduk desa yang diikuti dengan penduduk dari daerah lain, ramai-ramai menebang pohon trembesi raksasa itu sambil meneriakkan “Allahu Akbar”. Mereka merasa telah menumbangkan kebatilan.

Kesimpulan

Orientasi, komplikasi, evaluasi, dan resolusi merupakan beberapa contoh struktur cerpen.

Pelajari lebih lanjut

Materi tentang struktur cerpen: brainly.co.id/tugas/934473

Detil Jawaban

Kelas: VIII

Mata pelajaran: Bahasa Indonesia

Kategori: Sastra

Kode kategori: 8.1.1

Kata kunci: struktur cerpen