Tulislah latar belakangnya?

Posted on

Moderator
Pada kesempatan kali ini, permasalahan yang akan kita bahas bersama adalah rencana dimulainya kembali sekolah tatap muka mulai tahun ajaran baru 2021/2022. Rencananya pemerintah akan mengeluarkan kebijakan pembelajaran tatap muka secara terbatas dimulai bulan Juli 2021.

Tim Pro
Berdasarkan rencana kebijakan yang akan dibuat oleh pemerintah, kami setuju dengan dimulainya kembali pembelajaran tatap muka secara terbatas pada bulan Juli 2021 mendatang. Pasalnya, vaksin terhadap tenaga pendidik sudah mulai didistribusikan. Menurut estimasi, seluruh tenaga pendidik akan selesai di vaksin sebelum tahun ajaran baru dimulai. Selain itu, pembelajaran tatap muka ini akan dilaksanakan secara terbatas, dalam arti jumlah maksimal siswa hanya 25% saja, waktu bersekolah maksimal 2 hari dalam seminggu, dan durasi belajar maksimal selama 2 jam saja. Pembelajaran tatap muka ini juga sifatnya sukarela. Artinya, orang tua bebas mengizinkan anaknya untuk bersekolah secara langsung atau tidak.

Tim Kontra
Kami menentang kebijakan mengenai pembelajaran tatap muka yang akan dimulai pada Juli 2021. Meskipun sekolah dilakukan secara terbatas dan sukarela, tapi kita tidak pernah tahu apa yang terjadi dengan siswa/siswi ini pada saat perjalanan mereka berangkat dan pulang sekolah dan apa yang mereka perbuat di hari-hari tidak bersekolah. Di manapun mereka berada, siswa/siswi tetap memiliki resiko terpapar virus yang sama. Jangan sampai, sekolah menjadi tempat penyebaran baru, terlebih lagu mutasi virus covid-19 saat ini sudah banyak di Indonesia dan dikabarkan penyebarannya lebih cepat. Sebaiknya kita harus berusaha meminimalisir dan menutup ruang-ruang terjadinya penyebaran. Dalam kondisi pembelajaran tatap muka terbatas seperti ada siswa yang belajar secara langsung dan ada yang belajar secara online tidak cukup efektif untuk pemerataan pendidikan bagi anak-anak.

Tim Netral
Sebagai pihak netral, kami memahami argumen yang disampaikan oleh tim pro dan tim kontra. Kami setuju dengan kebijakan pemerintah akan memulai pembelajaran tatap muka pada Juli 2021. Hal ini dikarenakan fakta bahwa tidak semua anak di seluruh Indonesia bisa bersekolah secara online. Sebagian besar dari mereka terkendala perangkat dan akses internet. Oleh sebab itu, memang lebih anak kembali belajar di sekolah. Namun, dengan situasi dan kondisi pandemi di negara kita yang tampaknya terus mengkhawatirkan ini, kamu juga berpikir bahwa sekolah bisa jadi salah satu klaster penyebaran covid-19. Jika hal tersebut terjadi, keadaan pandemi di Indonesia kan sulit untuk diatasi. Selain, itu meskipun tenaga pendidik telah mendapat vaksin, tapi anak-anak belum mendapat proteksi yang sama, padahal mereka juga sama rentan terhadap virus tersebut. Menurut kami, jika pembelajaran tatap muka tetap akan dilaksanakan, berbagai pihak mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, Dinas Pendidikan, pihak sekolah, orang tua dan siswa/siswi harus bekerja sama untuk melakukan pembatasan sesuai aturan. Pemerintah harus pastikan bahwa penyebaran virus dapat dikendalikan dengan baik, kemudian sekolah dibolehkan buka kembali. Jika terjadi hal yang tidak diinginkan, pemerintah harus menghentikan pembelajaran tatap muka secara langsung.

Kesimpulan
Berdasarkan perdebatan yang telah dilewati, kita dapat menyimpulkan bahwa dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak. Jika pemerintah ingin pembelajar tatap muka segera dilaksanakan, pemerinta harus memastikan seluruh tenaga pendidik dan siswa/siswi sudah diberi proteksi yang sama. Selain itu, seluruh orang tua dan siswa/siswi dapat mematuhi pembatasan dengan baik. ​

Tulislah latar belakangnya?

Jawaban:

Pandemi COVID-19 yg meniadakan sekolah tatap muka.

Di bahas kemungkinan sekolah di buka kembali dgn dukungan penuh pemerintah. Yg di tanggapi 3 kelompok berbeda.

Penjelasan dengan langkah-langkah:

Juli 2021 akan di mulai sekolah tatap muka dgn persyaratan ketat & dukungan pemerintah (walau belum memadai)

Kelompok Netral memberikan solusi ber imbang.