Tutur kata yang baik dan sikap pemaaf terhadap sesama manusia lebih baik dari…​

Posted on

Tutur kata yang baik dan sikap pemaaf terhadap sesama manusia lebih baik dari…​

Jawaban:

Sifat pemaaf akan membawa pada hati yang bersih, Hati yang bersih bisa membawa pemiliknya menuju kehidupan akhirat, dan mendorong pemiliknya untuk tunduk kepada Allah.

Memaafkan manusia, dimaafkan oleh Allah

SEMOGA MEMBANTU & AFWAN KALAU SALAH

Penjelasan:

Pemaaf merupakan salah satu akhlak terpuji, ada sebagian orang beranggapan bahwa meminta maaf itu mudah, namun tak semua bisa memaafkan, Terkadang memang ada benarnya, memaafkan memang bukan perkara yang mudah. Namun perlu diperhatikan, jika kita sulit memaafkan, maka akan banyak dendam di hati kita, terlebih kita akan sulit melupakan kesalahan orang lain terhadap apa yang diperbuat kepada kita.

Pemaaf adalah sifat yang memang perlu dimiliki untuk membangun suatu karakter seseorang.  Bukan berarti memaksakan harus untuk memiliki sifat pemaaf, namun terkadang perlu kita belajar, dilatih, bagaimana kita menumbuhkan sifat itu?. Pemaaf adalah sifat mulia yang akan menjadikan seorang menjadi mulia karenanya. Kenapa bisa termasuk sifat yang mulia?

Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda;

            “Shadaqah itu tidaklah mengurangi sebagian dari harta, dan tidaklah Allah menambah kepada seseorang hamba karena (pemberian) maafnya kecuali kemuliaan, dan tidaklah pula seseorang bersikap Tawadlu kecuali Allah akan meninggikannya” (HR. Muslim 4689)

Tidak banyak dari manusia memang memiliki sifat pemaaf. Namun bagi orang mukmin hendaknya memiliki sifat ini. Perlu kita pahami bahwa sifat pemaaf ini merupakan perangai yang baik, sifat yang mencerminkan akan beningnya hati dan lapangnya dada, dan karakter yang didasari dengan keimanan dan rasa kasih sayang. Tapi memang perlu dilakukan pembelajaran sedini mungkin agar kelak saat dewasa, untuk membentuk karakter pemaaf tak begitu sulit.

Sifat pemaaf akan membawa pada hati yang bersih. Hati yang bersih bisa membawa pemiliknya menuju kehidupan akhirat, dan mendorong pemiliknya untuk tunduk kepada Allah. (Aliyullah Abu Al Wafa, 2006)

Sebelum kita lebih jauh membahas tentang sifat pemaaf melalui kisah-kisah para Rasul dan sahabatnya, adakalanya kita mengetahui arti dari pemaaf itu sendiri. Dalam bahasa Arab, sikap pemaaf disebut al’afw yang memiliki arti bertambah (berlebih), penghapusan, ampun, atau anugerah.

Banyak sekali Allah mengajarkan kepada kita agar menjadi pribadi yang pemaaf, melalui kisah cerita dari umat terdahulu, seperti kisah salah satu khalifah yaitu, Abu Bakar as-Shidiq yang menjadi sebab-sebab diturunkannya ayat berikut ini:

“Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan diantara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan member (bantuan) kepada kerabat(nya), orang-orang miskin dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dad. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. An-Nur [24]: 22)