Udi Berusaha Jujur

Posted on

Pada suatu hari, Udi ikut bapaknya menggembala kambing di padang rumput. Kambing-kambing itu makan dengan lahap. Setelah sore, mereka pun pulang.
Udi berjalan di samping bapaknya sambil menghalau kambing. Sambil berjalan, mereka berpikir. Bapak Udi memikirkan tentang bagusnya cuaca hari ini. Cuaca hari ini tidak panas dan tidak hujan. Kambing-kambing pun memperoleh rumput yang segar.
Sementara itu, Udi berpikiran lain.
"Pak, kemarin aku melihat kelinci berwarna hijau sedang terbang. Kelinci itu besar sekali. Kira-kira sebesar gajah."
"Benarkah yang kamu lihat?"tanya bapaknya.
"Benar, Pak, sungguh! Aku tidak bohong!"
"Syukurlah kalau kamu tidak bohong. Soalnya, sebentar lagi kita akan menyeberangi sebuah jembatan yang aneh. Jembatan itu akan patah dua jika dilalui oleh seorang pembohong."
Udi diam saja. Ia jadi merasa takut karena sebenarnya ia telah berbohong.
"Pak, tahu tidak, . . . hmm . . . kelinci yang kulihat kemarin ternyata tidak terbang. Besarnya juga tidak sebesar gajah, hanya sebesar anak kuda," kata Udi.
"Sebesar anak kuda?" tanya bapaknya. Sementara itu, mereka sudah berada dekat jembatan. Udi jadi semakin takut.
"Pak, Pak, . . . hmm , kelinci hijau yang kulihat kemarin . . . hmm, kayaknya tidak sebesar anak kuda, deh. Ia tak berani meniti jembatan itu, padahal bapaknya sudah sampai di seberang sungai.
"Pak, Pak!" teriak Udi, "kelinci yang kulihat kemarin tidak berwarna hijau, tetapi berwarna putih," lanjutnya.
Setelah berkata begitu, Udi merasa tenang. Dengan langkah yang ringan, ia menuju jembatan.

Tulislah urutan cerita "Udi Berusaha Jujur"

Udi Berusaha Jujur

"Udi berusaha jujur"
Pada suatu hari,Udi ikut bapaknya mengembara kambing di padang rumput. Kambing kambing itu makan dengan lahap. Setelah sore mereka pun pulang. Udi berjalan di samping bapaknya sambil menghalau kambing. Sambil berjalan, mereka berpikir. Bapak Udi memikirkan tentang bagusnya cuaca hari ini. Cuaca hari ini tidak panas dan tidak hujan. Kambing kambing pun memperoleh rumput yang segar.sementara itu,Udi berpikir lain. "pak kemarin aku melihat seekor kelinci berwarna hijau sedang terbang. Kelinci itu besar sekali. Kira kira sebesar gajah." "benarkah yang kamu lihat? "tanya bapak."benar, pak,sungguh! Aku tidak bohong! "."syukurlah kalau kamu tidak bohong. Soalnya, sebentar lagi kita akan menyeberangi sebuah jembatan yang aneh. Jembatan itu akan patah 2 jika dilalui oleh orang pembohong. " Udi.diam saja. Ia menjadi merasa takut karena sebenarnya ia telah berbohong. "pak,tau tidak sebenarnya kelinci yang kulihat tidak terbang dan tidak sebesar gajah,tetapi sebesar anak kuda"kata Udi. "sebesar anak kuda? " tanya bapaknya" sementara itu, mereka sudah berada dekat jembatan. Udi jadi semakin takut. "pak pak hmm sebenarnya kelinci yang kulihat tidak sebesar anak kuda dan warnanya tidak hijau tetapi besarnya seperti kelinci pada umumnya dan warnanya putih."