Unsur simpulan dan bukti

Posted on

alur / plot / struktur
kutipan cerpen

tentang cerpen pohon keramat
tolong di bantu

Unsur simpulan dan bukti

Unsur simpulan dan bukti

Jawaban Terkonfirmasi

Alur adalah salah satu unsur intrinsik yang terdapat pada sebuah cerpen yang memuat informasi perihal kecenderungan pergerakan peristiwa dalam cerita tersebut. Terdapat dua jenis alur yaitu alur maju dan mundur. pada alur maju, peristiwa-peristiwa dalam cerita cenderung bergerak ke masa depan. Sebaliknya, pada alur mundur, peristiwa-peristiwa dalam cerita cenderung bergerak ke masa lalu.

Pembahasan

Pada kesempatan ini, soal meminta kita untuk mencari tipe alur yang digunakan dalam sebuah cerpen yang berjudul Pohon Keramat. Berikut kakak akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut.

UNSUR: SIMPULAN DAN BUKTI

ALUR/PLOT/STRUKTUR: ALUR MAJU

KUTIPAN CERPEN:

Bagi saya Gunung Beser menyimpan kenangan tersendiri. Sejak umur 5 tahun saya sering tidur di rumah kakek. Setiap subuh kakek membangun saya dan mengajak pergi ke masjid kecil di pinggir sawah. Saya yang kadang masih merasa ngantuk, begitu turun dari rumah selalu takjub melihat Gunung Beser berdiri kokoh. Saya merasa kesegaran pagi-harum dedaunan dan bau tanah-adalah bau khas Gunung Beser. Saya selalu berharap begitu turun dari rumah bisa melihat gunung bercahaya.


Selesai shalat, kakek biasa mengontrol air sawah. Saya selalu menguntitnya dari belakang tanpa banyak bicara. Barangkali anak lain akan mengeluh karena air dan udara sawah dingin. Akan tetapi, saya tidak, saya menyukai kesegaran air dan udaraa itu. Tak jarang saya mandi di pancuran sawah.

Sebagai rujukan, berikut kakak sertakan sebagian cerpen tersebut:

Pohon Keramat

Disebelah barat kampong ada gunung yang tidak begitu besar. Disebut gunung barangkali tidak tepat karena areanya terlalu kecil. Lebih tepatnya disebut bukit. Tapi, penduduk kampung, sejak dulu sampai sekarang, menyebutnya dengan Gunung Beser.

Meski areanya kecil, jangan Tanya siapa saja penduduk yang pernah masuk ke dalam Gunung Beser. Mereka akan bergidik hanya membayangkan keangkerannya. Mereka, dari kakek-nenek sampai anak-anak, hapal cerita keangkeran Gunung Beser.

Konon, saat pendudukan Belanda, di kampong saya ada seorang maling budiman. Seperti Jaka Sembung dari Cirebon atau Robin Hood dari Inggris. Maling Budiman itu sering merampok harta milik Belanda atau orang-orang kaya yang tidak loyal kepada rakyat yang menderita. Harta hasil jarahan itu secara diam-diam dibagikan kepada rakyat.

Sekali waktu, maling budiman yang selalu menutup wajahnya saat merampok dan menyantuni rakyat itu, ketahuan oleh Belanda. Maling budiman itu ternyata salah seorang penduduk kampong. Dia dikejar oleh pasukan Belanda dan centeng-centeng demang.

Jayasakti, begitu nama si maling budiman itu, lari ke Gunung Beser dan bersembunyi. Bertahun-tahun pasukan Belanda dan centeng-centeng demang mengepung Gunung Beser, tapi Jayasakti tidak pernah menyerah. Pasukan Belanda dengan dipandu centeng-centeng demang pernah melacak Jayasakti ke dalam Gunung, tapi tidak ada seorang pun dari mereka yang selamat. Kata orang-orang pintar, Jayasakti bersemedi dan tubuhnya menjadi pohon harum yang baunya dibawa angina ke sekitar gunung.

Karena cerita yang dipercaya kebenarannya itu, tidak seorangpun berani masuk ke kelebatan Gunung Beser. Mereka menghormati perjuangan yang pernah dilakukan si Maling budiman. Tapi selain itu, konon, mereka takut masuk ke dalam gunung karena dulu ada beberapa orang pencari kayu bakar yang nekat masuk ke dalam tetapi dia bernasib seperti pasukan Belanda dan centeng-centeng demang itu, tidak bisa kembali.

Siapa pun akan berhati-hati bila harus berhubungan dengan Gunung Beser, Para pencari kayu bakar dan penyabit rumput hanya benari sampai ke kaki gunung, sebelum mengambil air dari danau kecil untuk kebutuhan kebun dan sawah, ketua kampung mengadakan syukuran kecil dan meminta ridho dari penguasa Gunung Beser.

Pelajari lebih lanjut

Pada materi ini, kamu dapat belajar tentang alur cerpen:

brainly.co.id/tugas/8453352

Detil jawaban

Kelas: VIII

Mata pelajaran: Bahasa Indonesia

Bab: Bab 5 – Membaca cerpen

Kode kategori: 8.1.5

Kata kunci: unsur, simpulan, bukti, alur, plot, struktur, kutipan cerpen, pohon keramat, hilangnya keramat gunung beser