Untuk pemenuhan tugs akhir dikelas XII, seorang siswa melakukan penelitian secara kuantitatif tentang “Hubungan Kegiatan Literasi di Sekolah terhadap Pemahaman Materi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia”. Peneliti Akan mengambil sampel sebanyak 150 responden. Peneliti mengambil responden siswa kelas XII, 50 responden siswa kelas X1 Dan 50 responden siswa kelas X. Berdasarkan deskripsi tersebut, jelaskanlah 2 ciri teknik pengambilan sampel tersebut!

Posted on

Untuk pemenuhan tugs akhir dikelas XII, seorang siswa melakukan penelitian secara kuantitatif tentang “Hubungan Kegiatan Literasi di Sekolah terhadap Pemahaman Materi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia”. Peneliti Akan mengambil sampel sebanyak 150 responden. Peneliti mengambil responden siswa kelas XII, 50 responden siswa kelas X1 Dan 50 responden siswa kelas X. Berdasarkan deskripsi tersebut, jelaskanlah 2 ciri teknik pengambilan sampel tersebut!

1. Sampling Sistematis

Pengertian Sampling Sistematis atau Definisi Sampling Sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.Contoh Sampling Sistematis, anggota populasi yang terdiri dari 100 orang, dari semua semua anggota populasi itu diberi nomor urut 1 sampai 100. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan mengambil nomor ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu, misalnya kelipatan dari bilangan lima. Untuk itu maka yang diambil sebagai sampel adalah nomor urut 1, 5, 10, 15, 20 dan seterusnya sampai 100.

2. Sampling Kuota

Pengertian Sampling Kuota atau Definisi Sampling Kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah kuota yang diinginkan.Contoh Sampling Kuota, akan melakukan penelitian tentang Karies Gigi, jumlah sampel yang ditentukan 500 orang, jika pengumpulan data belum memenuhi kuota 500 orang tersebut, maka penelitian dipandang belum selesai.

3. Sampling Insidental

Pengertian Sampling Insidental atau Definisi Sampling Insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan atau insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

4. Sampling Jenuh (Sensus)

Pengertian Sampling Jenuh atau Definisi Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.

4. Purposive Sampling

Pengertian Purposive Sampling atau Definisi Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Contoh Purposive Sampling, akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli makanan. Sampel ini lebih cocok digunakan untuk Penelitian Kualitatif atau penelitian yang tidak melakukan generalisasi.