Upaya upaya apa saja yg patut dilalukan agar tidak mengalami punarbhawa?
Jawaban:
Punarbhawa atau samsara adalah bagian keempat dari Panca Sradha sebagai dasar keyakinan Umat Hindu. Pengertian sederhana adalah bahwa pada saat seseorang meninggal dunia maka jiwatman akan melepaskan badan jasmaninya ( stula sarira ), menuju sorga atau neraka. Proses jiwatman meninggalkan stula sarira kemudian lahir kembali menggunakan jasmani yang baru inilah disebut Punarbhawa. Dalam Kitab Suci Bhagawad Gita beberapa sloka menyiratkan secara jelas tentang punarbhawa antara lain:
√ “ Seperti halnya sang jiwatman yang melewatkan waktunya dalam badan ini dari masa kanak-kanak, remaja dan usia tua, demikian juga bila ia berpindah ke badan yang lainnya. Orang bijaksana tak akan terbingungkan oleh hal ini.” ( Bab II, sloka 13 )
√ “ Bagaikan seseorang yang menanggalkan pakaian usang dan mengenakan pakaian lain yang baru, demikianlah jiwatman yang berwujud mencampakkan badan lama yang telah usang dan mengenakan badan jasmani baru. “ ( Bab II, sloka 22 )
√ “ Bagi seseorang yang lahir, kematian sudahlah pasti dan pasti ada kelahiran bagi mereka yang mati, sehingga terhadap hal yang tak terrelakkan ini janganlah engkau berduka.” ( Bab II, sloka 27).
Hubungan Karmaphala dengan Punarbhawa dalam Kitab Sarasamuscaya sloka 4 dikatakan :
√ “ Menjelma menjadi manusia itu adalah sungguh-sungguh utama; sebabnya demikian, karena ia dapat menolong dirinya dari keadaan sengsara (lahir dan mati berulang-ulang) dengan jalan berbuat baik; demikianlah keuntungannya dapat menjelma menjadi manusia.”
Dari sloka di atas ada dua point yang dapat kita petik penekanannya yaitu :
1) Untuk berbuat baik kesempatan yang paling luas adalah bila menjelma menjadi manusia.
2) Berbuat baik ( Subha karma ) adalah cara untuk melepaskan diri dari keadaan samsara ( punarbhawa ).Jadi bila manusia semasa hidupnya banyak berbuat baik maka kelahiran berikutnya akan meningkat kualitasnya. Demikian juga bila semasa hidupnya banyak berbuat dosa maka kelahiran berikutnya akan menurun kualitasnya. Bahkan tidak menutup kemungkinan akan terlahir sebagai binatang atau tumbuhan.
Oleh karena itu setiap menjalani kehidupan kewajiban manusia adalah untuk meningkatkan Subhakarma sehingga setiap kelahiran berikutnya bisa meningkat kualitasnya sampai akhirnya tujuan hidup yaitu moksartham jagathita tercapai.
Keterangan :
Garis tebal : kehidupan saat ini
Garis tipis : kehidupan kelahiran dengan kualitas meningkat yang menuju bersatunya Brahman
Garis putus-putus : kehidupan kelahiran dengan kualitas menurun yang semakin jauh dari Brahman
Penjelasan:
Jika karma ada baik beruntunglah anda bisa menjelma menjadi manusia, begitupun sebaliknya jika dosa anda lebih banyak kemungkinan besar anda akan terlahir ke dunia ini dengan wujud hewan/binatang
nt:no copas