Yang bisa bantu jawab ya ^^-ini mapel Fiqih-BA jawaban yg paling lengkap, Termksh​

Posted on

Yang bisa bantu jawab ya ^^-ini mapel Fiqih-BA jawaban yg paling lengkap, Termksh​

Yang bisa bantu jawab ya ^^-ini mapel Fiqih-BA jawaban yg paling lengkap, Termksh​

Jual beli yang dilarang, diantaranya:

  • Jual beli sistem ijon (mukhadarah). contohnya adalah jual beli buah-buahan yang masih berada diatas pohon yang kualitasnya belum diketahui pasti, baik atau buruk karena masih dinantikan saat panen
  • Jual beli barang yang belum dimiliki. misalnya menjual barang yang belum diserahterimakan dari penjual pertama lalu dijual kembali kepada orang lain.

Jual beli yang diharamkan, diantaranya:

  • Jual beli yang mengandung riba (tambahan). contoh: seorang meminjam uang Rp 1.000.000 dan dalam perjanjian disyaratkan untuk mengembalikan lebih dari Rp 1.000.000.
  • Jual beli barang yang diharamkan, barang haram dan najis karena dapat menimbulkan mudarat. seperti: menjual babi, bangkai, narkoba, alat-alat perjudian, minuman keras dan sejenisnya

┈ ┈ ┈ ┈ ┈ ┈ ┈ ┈ ┈ ┈ ┈ ┈ ┈ ┈ ┈ ┈ ┈

Pembahasan:

Jual beli adalah tukar menukar suatu barang dengan barang lain atau uang disertai ijab qabul (serah-terima) dengan syarat dan rukun tertentu.

Hukum asal jual beli adalah mubah (boleh). yang berarti, apabila dilakukan tidak mendapatkan pahala dan jika ditinggalkan tidak berdosa. Akan tetapi, hukum asal jual beli dapat berubah menjadi wajib, sunah, makruh, bahkan haram berdasarkan situasi dan kondisi yang menyertainya.

Dasar kebolehan hukum jual beli terdapat dalam firman Allah Swt.

… وَأَحَلَّ ٱللَّهُ ٱلۡبَيۡعَ وَحَرَّمَ ٱلرِّبَوٰاْۚ … ۝

Artinya: “…Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba…”

(Surah Al-Baqarah: 275)

Rukun jual beli:

  • Penjual,
  • Pembeli,
  • Barang (yang dijualbelikan),
  • Nilai tukar,
  • Akad (ijab qabul).

Syarat sah jual beli:

1) Syarat sah penjual dan pembeli

  • Sudah balig dan rasyid (cakap)
  • Berakal sehat
  • Bukan seorang pemboros
  • Seorang yang merdeka, atau tidak terpaksa

2) Syarat sah barang yang dijualbelikan

  • Suci
  • Bermanfaat
  • Milik sendiri
  • Jelas dan diketahui
  • Barang dapat langsung diserahkan

3) Syarat sah alat jual beli

Alat sah jual beli dapat berupa nilai tukar yang harganya disepakati, baik berupa uang, sertifikat, surat berharga, dan lain sebagainya. Jual beli juga dapat dilakukan secara barter, yaitu menukar barang dengan barang yang berbeda jenis. Dengan syarat, barang yang dipertukarkan bukanlah barang haram.

4) Syarat sah ijab qabul

Sigat ijab qabul dibagi menjadi dua, yaitu:

  • Sigat ucapan, yaitu ijab oleh penjual dan qabul dari pembeli.
  • Sigat perbuatan, yaitu penyerahan barang dari penjual kepada pembeli.

– –

Macam-macam jual beli:

– Jual beli yang diperbolehkan:

1. Jual beli benda yang kelihatan (musyahadah).

2. Jual beli dengan perbuatan (mu'atah),

3. Jual beli saling percaya (amanah).

  • Jual beli ambil untung (murabahah).
  • Jual beli tauliyah (penjualan barang oleh penjual dengan harga modal dan menceritakan hal itu kepada pembeli).
  • Jual beli ambil rugi (wadi'ah).
  • Jual beli sesuai harga pasar (mustarsal).

4. Jual beli pesanan (salam/salaf).

5. Jual beli barang inden atau pesanan (istisna).

6. Jual beli barter (muqayadah).

7. Jual beli setara (musawamah).

8. Jual beli kontan (naqdan/hal).

9. Jual beli mutlak (mutlaq).

10. Jual beli kredit (taqsit).

11. Jual beli lelang (muzayadah).

12. Jual beli obral (munaqadah).

13. Jual beli valuta asing (sarf).

14. Jual beli secara wakil (wakalah).

15. Jual beli hak guna (huquq).

– Jual beli yang terlarang karena kurang syarat atau rukun:

  1. Jual beli sistem ijon (mukhadarah).
  2. Jual beli mulasamah (jual beli dengan cara meraba barang yang akan diperjualbelikan dengan ketentuan mana yang tersentuh, itulah yang terjual).
  3. Jual beli munabazah (jual beli dengan cara saling melemparkan barang yang akan dijualbelikan tanpa memeriksanya kembali).
  4. Jual beli janin hewan ternak yang masih dalam kandungan (mudamin).
  5. Jual beli sperma hewan ('asb al-fahl).
  6. Jual beli barang yang belum dimiliki.
  7. Jual beli barang yang diharamkan, barang haram dan najis karena dapat menimbulkan mudarat.
  8. Jual beli panjar hangus ('urban).
  9. Jual beli najasy (menciptakan penawaran palsu untuk memancing pembeli).

– Jual beli yang sah namun dilarang:

  1. Jual beli ketika khotbah/shalat Jum'at dilaksanakan. Larangan ini berlaku untuk muslim laki-laki yang diwajibkan untuk melaksanakan shalat Jum'at. Hal ini seperti yang terdapat pada Al-Quran di dalam surah Al-Jumu'ah ayat 9.
  2. jual beli dengan niat menimbun barang (ihtikar).
  3. Membeli barang dengan menghadang di pinggir jalan (talqi rukban).
  4. Jual beli yang masih dalam tawaran orang lain.
  5. Jual beli dengan cara menipu (garar).
  6. Jual beli barang yang digunakan untuk maksiat.
  7. Jual beli subrah (jual beli barang yang ditumpuk, yang bagus di luar dan yang jelek di dalam dengan maksud agar pembeli tertarik untuk membelinya).

┈ ┈ ┈ ┈ ┈ ┈ ┈ ┈ ┈ ┈ ┈ ┈ ┈ ┈ ┈ ┈ ┈

Pelajari lebih lanjut:

Rukun jual beli

Pengertian jual beli

Syarat sah penjual dan pembeli

┈ ┈ ┈ ┈ ┈ ┈ ┈ ┈ ┈ ┈ ┈ ┈ ┈ ┈ ┈ ┈ ┈

Detail Jawaban:

  • Mapel: Agama Islam
  • Kelas: XI – SMA
  • Kode soal: 14
  • Kode kategorisasi: 11.14.9
  • Materi: Bab 9 – Prinsip dan Praktik Ekonomi Islam
  • Kata kunci: Jual beli, Jenis jual beli yang dilarang, Jenis jual beli yang diharamkan