وعنه قال : سيعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : من خلع ينا من طاعة لقي الله يوم القيامة لا حجة له , ومن مات وليس في عنقه بيعة مات ميتة جاهلية ( رواه مسلم ) . وفي رواية له : ومن مات وهو مفارق للجماعة فإنه يموت ميتة جاهلية

Posted on

Makna dari hadis tersebut?​

وعنه قال : سيعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : من خلع ينا من طاعة لقي الله يوم القيامة لا حجة له , ومن مات وليس في عنقه بيعة مات ميتة جاهلية ( رواه مسلم ) . وفي رواية له : ومن مات وهو مفارق للجماعة فإنه يموت ميتة جاهلية

jawaban:

Jalur halaman saat ini:

indeks buku Kewajiban untuk mematuhi penguasa dalam ketidaktaatan dan larangan kepatuhan kepada mereka dalam ketidaktaatan Kewajiban untuk mematuhi mereka yang berkuasa dalam hal-hal bukan ketidaktaatan Penjelasan hadits: (Barangsiapa melepaskan tangannya dari ketaatan, maka dia akan bertemu dengan Allah pada hari kiamat, dan dia tidak akan memiliki argumen untuk itu)

+ – pembentukan

Penjelasan sebuah hadits: (Barang siapa yang melepaskan tangan dari ketaatan akan bertemu Allah pada hari kiamat, dan dia tidak akan memiliki argumen untuk itu)

Atas otoritas Ibn Umar, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah, semoga Allah memberkati dia dan memberinya kedamaian, mengatakan: (Barang siapa melepaskan tangan dari ketaatan akan bertemu Allah pada Hari Kebangkitan tanpa argumen untuknya. , dan orang yang mati tanpa janji baiat di lehernya akan mati dalam kebodohan .”

Firman-Nya: (Barangsiapa melepaskan tangan karena ketaatan) Ini adalah di tanah Islam, jika penguasa adalah Muslim, mereka memerintah Muslim menurut hukum Tuhan semesta alam, kemuliaan bagi-Nya, dan apakah ini penguasa patuh atau tidak patuh dan mengambil alih urusan kaum muslimin. Seorang muslim harus mendengarkan dan menaatinya, jadi jika dia melepaskan tangan dari ketaatan, dan keluar melawan penguasa yang memerintah rakyat dengan kebaikan, dan berkata: Aku lebih berhak. khalifah dari ini, saya lebih layak emirat, dan dia pergi dengan tentara, maka setiap orang berpikir bahwa dia lebih baik dari yang lain, dan bahwa dia layak untuk memerintah tanpa Muslim saling berperang, dan musuh-musuh Muslim menguasai kaum muslimin. Oleh karena itu, Nabi, semoga Allah dan saw, memperingatkan umat Islam terhadap pertempuran di antara mereka sendiri karena keserakahan untuk dunia, bahkan jika mereka menutupinya dengan pakaian agama, dan mereka berkata:Kami lebih baik dari ini, dan jika kami membentuk pemerintahan, kami akan melakukan ini dan itu, dan kami akan lebih baik dari ini.Bagaimana Anda tahu bahwa Tuhan Yang Maha Esa akan mencobai Anda jika Anda dalam masalah ini?! Selama penguasa yang ada mengatur Anda dengan kebaikan sesuai dengan hukum Allah SWT dengan agama Tuhan semesta alam, Anda tidak memiliki hak untuk memberontak melawan dia bahkan jika ia bersalah padamu. Jika seseorang pemberontakan melawan dia dan mengatakan: Tidak ada ketaatan, dan setiap orang berkata: Saya tidak mendengar atau menaati, dan orang-orang kafir datang ke negara-negara Muslim dan berkata kepada orang-orang: Keluar. Berjuanglah! Dia mengatakan ini: Saya tidak berjuang dengan dia, dan yang lain mengatakan: Saya tidak berjuang dengan dia, dan yang ketiga mengatakan: Saya tidak berjuang dengan dia, sehingga tidak akan ada tentara untuk Muslim, sehingga orang-orang kafir akan masuk. tanah kaum muslimin, dan mereka akan melanggar kesucian kaum muslimin, dan mereka akan membawa mereka sebagai budak dan tawanan bersama mereka, dan mereka akan melanggar para wanita muslim, dan rumah kaum muslimin akan hilang, dan ini karena pemikiran picik ini, dia berkata: Saya adalah orang yang mereformasi khilafah, dan saya tidak akan mendengarkan atau mematuhi ini, dan negara akan hilang.

Nabi saw memerintahkan umat Islam untuk menjadi kelompok, dan orang yang keluar tentang itu seolah- olah dia melepaskan kuk Islam dari lehernya, tali Islam , yang memerintahkannya untuk lepas bersama Muslim, dia berkata saw: (Mat tidak di leher kesetiaan) , yaitu di tempat tinggal Islam, dan kehadiran orang-orang yang memerintah umat Islam dengan Kitab Allah dan Sunnah Nabi, damai dan berkah besertanya , apakah kesalehan atau kemaksiatan, kebaikannya bermanfaat bagi dirinya sendiri dan bermanfaat bagi orang lain, dan kemaksiatannya merugikan dirinya sendiri. Kaum muslimin terpecah belah, dan masing-masing tidak meminta pemimpin atau hakim untuk dirinya sendiri, karena barang siapa yang mencari itu tidak ditolong oleh Allah. Mahakuasa, dia berfirman: (Barang siapa yang mati tanpa ikrar bai’at di lehernya, mati karena jahiliyah) artinya matinya orang-orang jahiliyah.

Penjelasan:

Semoga membantu

Jawaban:

Makna hadits di atas yaitu tidak boleh memberontak terhadap pemimpin muslim kecuali jika ia melihat adanya kekufuran yang jelas darinya. Sebagaimana itu disebutkan dalam hadits yang shahih. Sebagaimana wajibnya atas umat untuk mengangkat pemimpin yang memerhatikan kemaslahatan mereka dan menjaga hak-hak mereka.